Kulit yang terus terpapar sinar matahari akan menimbulkan munculnya bintik-bintik hitam, mempercepat penuaan kulit hingga yang paling parah bisa memicu kanker kulit. Jadi pemakaian tabir surya atau sunscreen sangat wajib digunakan setiap hari, di luar ruangan atau bahkan di dalam ruangan sekalipun. Saat cuaca mendung pun kita tetap dianjurkan memakai sunscreen ya! Dan yang perlu diingat adalah pemakaian sunscreen disarankan untuk selalu digunakan minimal 10-15 menit sebelum terpapar sinar matahari.
Tak jarang kita menemui sunscreen yang memiliki angka yang berbeda- beda, seperti SPF 15, 30 dan 50. Dalam kemasan sunscreen terdapat tulisan SPF atau sun protection factor yang berarti angka yang menunjukkan seberapa lama kemampuan sunscreen dapat melindungi dari sinar matahari yang menyebabkan kulit terbakar (sunburn). Angka berbeda inilah yang memberikan perlindungan sunscreen yang berbeda. Menurut studi mengatakan bahwa 1 SPF pada sunscreen dapat melindungi kulit selama 10-15 menit, Itu berarti kamu bisa memperkirakan jika menemukan sunscreen yang memiliki angka SPF yang berbeda-beda dengan mengkalikan angka SPF dengan lamanya waktu untuk perlindungan kulit, contohnya:
SPF 15: memberikan proteksi kurang lebih 150 menit atau sekitar 2 jam 30 menit.
SPF 30: memberikan proteksi kurang lebih 300 menit atau sekitar 5 jam.
SPF 50: memberikan proteksi kurang lebih 500 menit atau sekitar 8 jam.
Meskpun SPF memberikan proteksi sebegitu lamanya contoh SPF 30 memberikan proteksi 3 jam, bukan berarti sebelum 3 jam kulit kamu akan terlindungi sepenuhnya dibawah terik matahari tapi kamu harus tetap selalu re-apply sunscreen secara teratur. Kenapa? Karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi paparan sinar ultraviolet. Seperti halnya pada kondisi saat tubuh kita sering berkeringat, saat berendam atau berenang ataupun sering beraktivitas di luar ruangan membuat sunscreen akan cepat hilang. Jadi banyak para ahli mengatakan jika keefektifan waktu re-apply sunscreen yaitu 2 jam.
Baca Juga : Kamu Wajib Tahu, Ini Bedanya UVA, UVB dan UVC!
Tapi tahukah kamu jika Virgin Coconut Oil berpotensi menjadi sunscreen?
Menurut Studi menyebutkan bahwa minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh sebesar 90% diantaranya C-8 (asam kaprilat), C-10 (asam kaprat), C-12 (asam laurat) dan C-14 (asam miristat) yang mana sebagian besarnya merupakan Medium Chain Triglycerides (MCT). Kandungan-kandungan tersebut memiliki sifat sebagai antimikroba, antibakteri, antioksidan bahkan berpotensi juga sebagai sunscreen. Hal ini telah dibuktikan pada suatu penelitian yang mengukur potensial Virgin Coconut Oil sebagai sunscreen didapatkan nilai SPF-nya sebesar 7,119. Bahkan menurut studi lain mengatakan bahwa asam laurat dan kandungan antioksidan dalam minyak kelapa bersifat antiproliferatif untuk mencegah pertumbuhan sel kanker akibat paparan radiasi sinar UV-B.
Menurut Food Drug and Administration (FDA), berdasarkan nilai SPF sunscreen dapat dibedakan menjadi beberapa kategori:
proteksi minimal (SPF 2-11)
proteksi sedang (SPF 12-30)
proteksi tinggi (SPF ≥ 30)
Sedangkan menurut pertaturan yang berlaku di Indonesia SNI 16-4399-1996 menyebutkan jika syarat mutu sediaan sunscreen yaitu minimal memiliki SPF 4.
Virgin Coconut Oil memang memiliki potensi sebagai sunscreen. Tak terkecuali, FINECO Virgin Coconut Oil by Dehealth Supplies. Virgin Coconut Oil ini diuji cobakan dengan mengukur kadar SPFnya, dari hasil penelitian menyatakan bahwa SPF FINECO EVCO sebesar 13%. Hal ini membuktikan jika Virgin Coconut Oil dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sunscreen alami yang memiliki proteksi sedang menurut FDA dan memenuhi syarat mutu sediaan sunscreen menurut SNI 16-4399-1996. Meski memiliki proteksi sedang kamu tetap bisa menggunakannya dengan rutin re-apply dan mengoleskan FINECO Virgin Coconut Oil selama 2 jam sekali. Re-apply sunscreen is a must!
Baca Juga : Beauty Hack Virgin Coconut Oil Dari Ujung Kepala Hingga Ujung Kaki!
FINECO Extra Virgin Coconut Oil terbuat dari kelapa pilihan berkualitas yang diproses secara cold pressed, tanpa melalui proses pemanasan, raw (mentah) sehingga kandungan dalam Extra Virgin Coconut Oil terjaga kemurnian dan kualitasnya secara utuh. FINECO Extra Virgin Coconut Oil kini tersedia di semua marketplace Indonesia dan kamu juga bisa menemukannya disini.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
WA : 08113692868
IG : @Dehealth_Supplies
Source:
de Gálvez, M.V., Aguilera, J., Buendía, E.A., Sánchez‐Roldán, C. and Herrera‐Ceballos, E., 2018. Time required for a standard sunscreen to become effective following application: a UV photography study. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, 32(4), pp.e123-e124.
Hernanto, M., Suswardana, Saraswati, P.D.A. dan Radiono, S., 2008, Virgin Coconut Oil Protection Against UV BInduced Erithema and Pigmentation, BIKKK (Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin), Desember 2008, 3, 20, 208-211.
Kono, H., Enomoto, N., Connor, H.D., Wheeler, M.D., Bradford, B.U., Rivera, C.A., Kadiiska, M.B., Mason, R.P. and
Thurman, R.G., 2000, Medium-Chain Triglycerides Inhibit Free Radical Formation and TNF- Production In Rats Given Enteral Ethanol, Am. J. Physiol. Gastrointest. Liver Physiol. 278, G467–G476.
Miller, T.F., 2005, US FDA Protocol for Determining Sun Protection Factor, (editor Shaath, N.), Sunscreens, Regulation and Commercial Development, 3rd Edition, Taylor dan Francis Group, New York,769-778.
Sharma, S. dan Sultana S., 2004, Effect of Hibiscus Rosa Sinensis Extract on Hyperproliferation and Oxidative Damage Caused by Benzoyl Peroxide and UV Radiations in Mouse Skin, Basic Clin. Pharmacol. Toxicol., 95, 220-225.
Standar Nasional Indonesia. Sediaan Tabir Surya SNI 16-4399-1996. Jakarta: Bandar Standarisasi Nasional; 1996.
Villarino, B. J., Dy, L. M. dan Lizada, C. C., 2007, Descriptive Sensory Evaluation of Virgin Coconut Oil and Refined, Bleached and Deoderized Coconut Oil, LTW-Food Sci. Technol., 40, 193-199.