Arthritis merupakan masalah sendi yang bisa terjadi pada semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Hanya saja arthritis biasanya sering muncul pada orang lanjut usia sekitar umur 65 tahun ke atas. Nyeri sendi memang tidak bisa diabaikan begitu saja karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala nyeri sendi akan berbeda di tiap-tiap individu. Namun biasanya tanda-tanda umum yang sering ditemukan pada penderita Arthritis sebagai berikut:

• Sering nyeri sendi pada pagi hari

• Sendi terasa kaku ada daerah pergelangan tangan dan kaki, bahu, siku dan lutut

• Kemerahan di area nyeri sendi

• Terjadi pembengkakan di area nyeri sendi

• Sering terjadi berulang-ulang dengan gejala sembuh lalu kambuh kembali

     Umumnya radang sendi sering dialami oleh wanita dibandingkan pria. Bahkan perempuan yang tengah mengalami masa menopause, pada keadaan ini hormone estrogen pada wanita mulai berkurang, padahal hormone estrogen ini sangat mempengaruhi massa tulang pada wanita. Jika massa tulang berkurang akan berpengaruh terhadap penurunan luas gerak sendi. 

     Arthritis atau nyeri sendi umumnya dibagi menjadi 2 kategori:

1. Osteoarthritis

Osteoarthritis ditandai dengan adanya nyeri sendi yang kerap kali muncul. Osteoarthritis biasanya dialami oleh lansia bahkan juga usia remaja. Pada usia remaja, Osteoarthritis disebabkan oleh obesitas (kegemukan) atau cedera atletik. 

2. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid Arthritis merupakan salah satu penyakit autoimmune yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh sendiri terutama pada bagian jaringan sendi. Rheumatoid Arthritis juga dialami oleh berbagai kalangan dari usia remaja hingga lansia. Adapun wanita 3 – 4 kali lebih sering terkena dibandingkan pria.

     Maka dari itu, penting sekali mencegah kemungkinan munculnya nyeri sendi dengan memulainya kegiatan sederhana seperti aktivitas fisik. Aktivitas fisik perlu dilakukan untuk melatih kekuatan otot dan menjaga agar otot tidak cepat mengalami penurunan fungsi yang signifikan dari sejak dini. Apalagi semakin tua seseorang, maka secara otomatis fungsi fisiologis tubuh akan menurun. Adapun cara alami lainnya untuk mengurangi frekuensi munculnya Arthritis adalah dengan rutin konsumsi Virgin Coconut Oil. Pada hasil penelitian tahun 2014, terbukti bahwa Virgin Coconut Oil memiliki sifat anti-inflamasi yang efektif melawan peradangan kronis pada radang sendi. Adapun pada penelitian tahun 2013 menyatakan bahwa mengoleskan Virgin Coconut Oil pada bagian nyeri sendi dapat menurunkan frekuensi nyeri sendi Osteoartritis pada lansia. Hal tersebut karena kandungan Virgin Coconut Oil yang berupa MCT (Medium-Chain Triglyceride) dan asam laurat membuat Virgin Coconut Oil memiliki khasiat penyembuhan yang signifikan karena anti-inflamasi, pereda nyeri dan pelumas otot maupun sendi. Namun, jika memang rasa sakitnya menjadi berkepanjangan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :

WA : 08113692868

IG : @Dehealth_Supplies

Source:

• Aletaha D, Neogi, Silman J, Funovits, Felson T. 2010. Rhematoid Arthritis Collaborative Initiative. Arthritis Rheum. 62: 2569 – 2581

• Hapsari, N. and Welasih, T., 2013. Pembuatan virgin coconut oil (VCO) dengan metode sentrifugasi. Jurnal Teknologi Pangan, 4(2).

• Nevin, K.G. and Rajamohan, T., 2009. Wet and dry extraction of coconut oil: impact on lipid metabolic and antioxidant status in cholesterol coadministered rats. Canadian journal of physiology and pharmacology, 87(8), pp.610-616.

• Suherry, R., Yusuf, A. and Indarwati, R., 2013. Pemberian Campuran Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius roxb) dan Virgin Coconut Oil (VCO) Berpengaruh terhadap Penurunan Nyeri Sendi pada Lansia Dengan Osteoartritis (The Mixture of Fragrant Pandan’s Leaves and Virgin Coconut Oil Reduce Joint Pain in Elderly with Osteoarthritis). Jurnal Departemen Keperawatan Jiwa Komunitas Unair.

• Vysakh, A., Ratheesh, M., Rajmohanan, T.P., Pramod, C., Premlal, S. and Sibi, P.I., 2014. Polyphenolics isolated from virgin coconut oil inhibits adjuvant induced arthritis in rats through antioxidant and anti-inflammatory action. International immunopharmacology, 20(1), pp.124-130.