Saat puasa, selain dituntut untuk menahan haus dan lapar. Masalah lain yang sering terjadi adalah bau mulut atau bisa dikenal dengan halitosis. Hal yang wajar karena selama puasa kita tidak makan dan minum kurang lebih sekitar 8 jam membuat mulut kita menjadi kering dan produksi air liur dalam mulut berkurang akibat tidak ada asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh. Mengingat air liur merupakan hal yang penting bagi kesehatan mulut dan gigi karena air liur dapat memberikan perlindungan terhadap dehidrasi serta mencegah tumbuhnya bakteri dalam mulut. Sedangkan pada saat puasa produksi air liur pada kelenjar saliva berkurang dan memproduksi Volatile Sulphur Compounds (VSC’s) yang mengakibatkan nafas bau yang tidak enak dan menusuk hidung. Jadi itulah, alasan kenapa saat puasa mulut kita cenderung bau.
Tak perlu khawatir untuk mengatasi bau mulut saat puasa, agar ibadahmu lebih nyaman dan maksimal. Kamu hempas bau mulut saat puasa dengan oil pulling. Oil pulling merupakan salah satu cara perawatan mulut dan gigi sejak zaman ayurveda kuno dari India. Cara pembersihan ini hanya perlu menyiapkan minyak dan berkumur dengan minyak selama 10-15 menit. Saat puasa, kamu bisa melakukan oil pulling sesaat setelah selesai makan sahur agar mulut dan gigi terhindar dari sisa-sisa makanan sahur yang tertinggal di dalamnya. Namun jika kamu ingin kebersihan mulut dan gigimu lebih bersih maksimal, kamu bisa mencoba oil pulling dan dilanjutkan dengan menyikat gigi.
Salah satu minyak yang bisa digunakan untuk oil pulling adalah Virgin Coconut Oil. Tak dapat dipungkiri Virgin Coconut Oil sendiri bisa menjadi salah satu minyak yang memiliki sifat antibakteri dan antivirus karena kandungan MCFA (Medium Chain Fatty Acid) dan asam lauratnya yang efektif untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Ini dia cara penggunaan oil pulling dengan Extra Virgin Coconut Oil:
Ambil 2 sendok makan Extra Virgin Coconut Oil.
Kumur-kumur selama 10-15 menit, pastikan seluruh bagian mulut dapat terkena minyak secara keseluruhan.
Ketika berkumur, lama kelamaan minyak kental tersebut berubah menjadi lebih encer dan berwarna putih susu. Jika seperti itu, minyak harus segera dibuang. Jangan sampai minyak tertelan karena minyak tersebut sudah terdapat kuman dan bakteri.
Kemudian minyak bisa langsung dibuang. Perhatikan! Jangan buang minyak ke wastafel ataupun toilet karena dapat menyumbat salurannya. Sebaiknya buang minyak hasil oil pulling ke tempat sampah.
Setelah itu kumur dengan air hingga terasa bersih.
Selamat Mencoba!
Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
WA : 08113692868
IG : @Dehealth_Supplies
Source:
Jakhu, S., Aggarwal, M., Ellamaraju, M.V. and Dhawan, A., New Concept of Oil Pulling as an Adjunct to Mechanical Plaque Control. A Literature Review.
Peedikayil, F.C., Prathima, S. and Arun, N., 2014. Oil Pulling Therapy and The Role Of Coconut Oil. E-Journal of Dentistry, 4(4).
Ratmini, N.K., 2017. Bau Mulut (Halitosis). Jurnal Kesehatan Gigi (Dental Health Journal), 5(1), pp.25-29.
Sawitri, H. and Maulina, N., 2021. Derajat pH Saliva pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh yang Mengkonsumsi Kopi tahun 2020. AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 7(1), pp.84-94.
Shanbhag, V.K.L., 2017. Oil pulling for maintaining oral hygiene–A review. Journal of traditional and complementary medicine, 7(1), pp.106-109.
Widianingrum, D.C., Noviandi, C.T. and Salasia, S.I.O., 2019. Antibacterial and immunomodulator activities of virgin coconut oil (VCO) against Staphylococcus aureus. Heliyon, 5(10), p.e02612.
Woolley, J., Gibbons, T., Patel, K. and Sacco, R., 2020. The effect of oil pulling with coconut oil to improve dental hygiene and oral health: A systematic review. Heliyon, 6(8), p.e04789.