Terlalu sering makan dan minum manis memang enak. Mulai dari makan permen, es krim, minum minuman kekinian yang manis, belum lagi makan nasi tiap harinya. Secara tak sadar lidah kita dibiasakan dengan rasa manis. Akan tetapi jika lidah terlalu sering dimanjakan dengan yang manis-manis bisa jadi pencetus munculnya prediabetes.

Sebenarnya apa itu Prediabetes?

     Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai penyakit diabetes tipe 2. Biasanya orang dewasa yang mengidap prediabetes tidak menunjukkan tanda-tanda diabetes, hanya saja kadar gula darah bisa saja meningkat antara 110 – 125 mg/dL dibandingkan kadar gula darah normal sekitar 70-99 mg/dL.  Bahkan terdapat sekitar 70% penderita prediabetes terdiagnosis diabetes mellitus. Oleh karena itu, jika prediabetes ini dibiarkan begitu saja dari waktu ke waktu, bisa meningkatkan resiko terjadinya penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung bahkan stroke.

Baca Juga: Mengenal diabetes

Gejala-gejala yang muncul saat prediabetes:

1. Suka lapar

2. Sering haus

3. Sering kencing

4. Berat badan naik

5. Luka susah sembuh

6. Sering capek

     Bahkan ada juga faktor-faktor yang bisa memunculkan resiko diabetes lebih besar:

• Obesitas (terutama indeks massa tubuh (BMI) lebih besar)

• Riwayat keluarga dengan diabetes mellitus (orang tua atau saudara kandung)

• Hipertensi

• Tidak aktif secara fisik

• Dislipidemia dengan kadar kolesterol HDL kurang dari 40 mg/dL (pria) atau kurang dari 50 mg/dL (wanita) atau trigliserida lebih dari 250 mg/dL

• PCOS (polycystic ovarian syndrome)

Baca Juga: Mens Tidak Teratur? Apa Aku Kena PCOS Ya?

     Tak perlu khawatir, kabar baiknya prediabetes masih bisa disembuhkan dan dicegah agar tak berkembang menjadi diabetes. Kamu bisa cegah prediabetes salah satunya dengan Cuka Apel.

     Manfaat cuka apel memang tak perlu diragukan lagi, salah satunya cegah prediabetes. Kandungan asam asetat dalam cuka apel memiliki efek antiglikemik karena berfungsi memperlambat laju pengosongan lambung sehingga penyerapan usus lebih lambat dan kenaikan glukosa darah dapat lebih terkontrol. Senyawa antioksidan seperti flavonoid pada cuka apel juga bermanfaat pada pasien diabetes mellitus yaitu melalui kemampuannya untuk menghindari absorpsi glukosa atau memperbaiki toleransi glukosa. Selain itu, cuka apel yang diperkaya akan “mother” probiotic bisa jadi combo pencegahan prediabetes. Kenapa? karena probiotik sendiri merupakan bakteri baik yang dapat berperan sebagai penghambat enzim alpha glucosidase yang ada dalam usus yang dapat membantu penurunan kadar glukosa darah. Itulah mengapa kamu bisa cegah prediabetes dengan cuka apel.

     Produk-produk yang kaya probiotik sudah banyak ditemukan di pasaran. Salah satunya dalam cuka apel Dehealth Vinega Cuka. Dehealth Vinega Cuka mengandung “mother” yang kaya akan probiotik ‘bakteri baik” yang bisa membantu mencegah kenaikan gula darah dalam tubuhmu. Dehealth Vinega Cuka terdiri dari cuka apel, cuka nanas dan cuka lemon yang terbuat dari proses fermentasi buah asli dengan mengunggulkan proses secara alami. Tanpa proses penyaringan dan  pemanasan, sehingga dapat mempertahankan khasiat cuka dan tidak mematikan bakteri baik di dalamnya. Cegah prediabetes mu mulai sekarang dengan Dehealth Vinega Cuka. Temukan Dehealth Vinega Cuka terbaik di Indonesia disini !

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :

WA : 08113692868

IG : @Dehealth_Supplies

Source:

Alvarez, S., Coffey, R. and Algotar, A.M., 2017. Prediabetes.

Gomes, A.C., Bueno, A.A., de Souza, R.G.M. and Mota, J.F., 2014. Gut microbiota, probiotics and diabetes. Nutrition journal, 13(1), pp.1-13.

Kausar, S., Humayun, A., Ahmed, Z., Abbas, M.A. and Tahir, A., 2019. Effect of apple cider vinegar on glycemic control, hyperlipidemia and control on body weight in type 2 diabetes patients. Health Sciences, 8(5), pp.59-74.

Ousaaid, D., Laaroussi, H., Bakour, M., ElGhouizi, A., Aboulghazi, A., Lyoussi, B. and ElArabi, I., 2020. Beneficial effects of apple vinegar on hyperglycemia and hyperlipidemia in hypercaloric-fed rats. Journal of Diabetes Research, 2020.