Cuka Apel menjadi cuka yang paling favorit di konsumsi oleh banyak orang akhir-akhir ini. Banyak manfaat yang dapat diperoleh ketika kita rutin konsumsi cuka apel, mulai dari pencernaan lancar, menurunkan kadar gula darah, bahkan membantu menurunkan kadar kolesterol. Hingga saat ini produk cuka apel yang dijual di pasaran sangat beraneka ragam. Tapi kamu perlu mengetahui cara pilih cuka apel yang berkualitas!

1. Raw (Mentah)

Pastikan cuka apel yang kamu pilih menggunakan buah apel asli, bukan perasa. Cuka apel yang raw dalam prosesnya melalui proses fermentasi alami, tanpa pemanasan, tanpa proses filtrasi dan yang terpenting tidak ada penambahan bahan pengawet. Cuka Apel dengan proses alami inilah yang baik karena tetap menjaga kandungan gizi didalamnya.

2. Memiliki “mother”

Ada beberapa cuka apel yang memiliki karaktersitik yang unik. Seperti halnya terdapat endapan dibawahnya. Tapi itu bukan sembarang endapan, justru itu merupakan inang cuka yang dikenal dengan istilah “mother”. Mother merupakan bakteri baik/ bakteri probiotik yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.  Salah satu manfaatnya yaitu dapat membantu melancarkan pencernaan.

3. Tanpa pemanasan/pasteurisasi

Pastikan kamu memilih cuka apel yang tidak melalui proses pemanasan atau pasteurisasi. Pada proses fermentasi yang alami, cuka apel akan tetap menjaga kualitasnya karena adanya kandungan bakteri baik. Jika melalui proses pasteurisasi, maka bakteri baik tidak dapat tumbuh didalamnya. Efeknya manfaat yang dirasakan oleh konsumen kurang maksimal.

4. Warna Cuka Apel

Dari segi warna, cuka apel bisa memiliki variasi warna yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari hasil produksi tiap batch fermentasi. Apalagi proses fermentasinya melalui fermentasi alami.  Varietas apel juga dapat mempengaruhi warna yang dihasilkan oleh cuka apel. Varietas cuka apel dapat mempengaruhi kandungan fenolik produk jus apel yang dihasilkan sehingga tidak mengherankan, juga akan terbawa ke cuka sari. Selain itu, Tingkat kematangan yang dicapai apel juga dapat mempengaruhi produk akhir. Sebuah studi yang meneliti tahap pematangan apel pada senyawa fenolik dalam sari apel (non-alkohol) menemukan bahwa apel mentah menghasilkan produk dengan kandungan fenolik yang lebih rendah dibandingkan dengan apel matang. Jadi jangan khawatir jika kamu mendapatkan beberapa cuka apel ini dengan warna berbeda.

5. Aroma dan Rasa Cuka Apel

Aroma cuka apel memang identik berbau asam yang tajam. Namun justru itu merupakan aroma cuka apel yang khas dan bagus untuk dikonsumsi. Begitupun dari segi rasa, rasa cuka apel memang cenderung asam. Tak heran jika pH cuka apel sendiri sebesar 2-4. Maka dari itu, untuk mengkonsumsi cuka apel sebaiknya dilarutkan terlebih dahulu dengan air agar tidak memberikan efek panas saat ditelan dan tidak membuat iritasi kerongkongan maupun saluran pencernaan lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :

WA : 08113692868

IG : @Dehealth_Supplies

Source:

• Heikefelt C. Chemical and sensory analyses of juice, cider and vinegar produced from different apple cultivars. 2011.

• Morgan, J. and Mosawy, S., 2016. The potential of apple cider vinegar in the management of type 2 diabetes. International Journal of Diabetes Research, 5(6), pp.129-34.

• Stornik A, Skok B, Trcek J. Comparison of Cultivable Acetic Acid Bacterial Microbiota in Organic and Conventional Apple Cider Vinegar. Food Technology and Biotechnology. 2016; 54(1): 113.

• Zielinski AAF, Alberti A, Braga CM, da Silva KM, Canteri MHG, Mafra LI, et al. Effect of mash maceration and ripening stage of apples on phenolic compounds and antioxidant power of cloudy juices: A study using chemometrics. LWT-Food Science and Technology. 2014; 57(1): 223-9.