Banyak orang yang berjemur dibawah sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D. Tak selamanya sinar matahari itu baik, jika terlalu lama beraktivitas dibawah sinar matahari juga akan menyebabkan kulit terbakar (sunburn). Hal ini karena kulit manusia tak bisa menerima energi foton dari sinar matahari secara langsung dalam jangka waktu yang lama. Khususnya untuk orang yang tinggal di daerah tropis seperti di Indonesia yang daerahnya dilewati oleh garis khatulistiwa berdampak pada sinar matahari yang cenderung melimpah sepanjang tahun. Bahkan sinar matahari bisa sangat terik ketka siang hari. Sinar matahari juga disebabkan oleh adanya pancaran sinar ultraviolet (UV).
Bicara tentang sinar ultraviolet, mungkin tidak asing dengan istilah UV-A dan UV-B. Seringkali pembahasan sinar UV-A dan UV-B sering terdapat pada berbagai produk tabir surya. Tak hanya itu saja, namun ternyata sinar ultraviolet dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu:
Sinar UV-A (panjang gelombang terpanjang)
Sinar UV-B (panjang gelombang sedang)
Sinar UV-C (panjang gelombang terpendek)
Lalu apa perbedaan jenis sinar ultraviolet ketiganya?
Sinar UV-A
Sinar ini memiliki panjang gelombang sekitar 315-400 nm
Sekitar 95% sinar ini dapat mencapai permukaan bumi karena sinar ini tidak dihambat oleh lapisan ozon bahkan sinar ini dapat menembus awan ataupun kaca.
Dampaknya membuat kulit kendur, flek hitam, penuaan dini dan kanker kulit karena sinar ini dapat menembus lapisan kulit terdalam (dermis).
Sinar UV-B
Sinar ini memiliki panjang gelombang 290-315 nm.
Sekitar 5-10% sinar ini dapat mencapai permukaan bumi.
Dampaknya membuat kulit terbakar, iritasi dan hiperpigmentasi. Sinar UV jenis ini hanya dapat menembus bagian kulit terluar (epidermis).
SInar UV-C
Sinar ini memiliki panjang gelombang 200-290 nm
Sinar ini tidak dapat sampai ke bumi karena sinar ini diserap oleh lapisan ozon.
Nah itu dia perbedaan sinar UV-A, UV-B dan UV-C. Oleh karena itu, perlu sekali memperhatikan kulit kita untuk memberikan perlindungan dari sinar ultraviolet. Berikut cara melindungi kulit kamu secara alami:
1. Perhatikan waktu dan durasi berjemur
Berjemur mulai jam 9-10 pagi, maksimal 15 menit atau sampai kulit mulai kemerahan, 2-3 kali seminggu cukup untuk meningkatkan vitamin D.
2. Tetap kenakan pelindung
Kenakan pakaian yang melindungi kulit seperti topi dengan bibir topi yang lebar, kaca mata hitam dengan lensa pelindung anti UV, celana panjang, pakaian lengan panjang, ataupun jaket.
3. Memakai Sunblock
Sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan, gunakan tabir surya atau sunblock atau sunscreen. Pemakaian sunscreen sangat penting digunakan meski di dalam ruangan atau cuaca mendung sekalipun. Penggunaan sunscreen juga sangat dianjurkan untuk reapply setiap 2-3 jam sekali untuk memastikan kulit terlindungi secara maksimal.
Tetap tenang meskipun memiliki aktivitas sepanjang hari di luar ruangan, kamu bisa mencoba cara-cara di atas agar kulit kamu tetap terlindungi dari sinar matahari yang berlebih. Adapun perubahan pada warna kulit yang terkena sinar matahari merupakan hal yang normal dan sifatnya sementara. Kamu bisa mengembalikan pigmen alami kulit normalmu dengan cara mulai mengurangi aktivitas di luar ruangan, selalu memakai pelindung, banyak minum air putih agar kulit tetap terhidrasi, selalu gunakan pelembab untuk membantu penyembuhan kulit dan yang paling penting selalu gunakan sunscreen.
Tapi tahukah kamu kalau ada minyak alami yang memiliki kandungan SPF dan cocok digunakan untuk sunscreen?
Ini dia Extra Virgin Coconut Oil dipercaya memiliki potensi sebagai sunscreen karena memiliki kadar SPF (sun protection factor). SPF sendiri merupakan angka yang menunjukkan level perlindungan terhadap perlindungan sinar matahari. Jadi kadar SPF ini bisa mengacu pada durasi berapa lama kulit kamu bisa bertahan dibawah sinar matahari tanpa mengalami sunburn (kulit terbakar). Menurut studi, Virgin Coconut Oil memiliki nilai SPF sebesar 7,119. Virgin Coconut Oil memiliki kandungan asam lemak jenuh sebesar 90% yang teridri dari C-8 (asam kaprilat), C-10 (asam kaprat), C-12 (asam laurat) dan C-14 (asam miristat) yang merupakan Medium Chain Triglycerides (MCT). Selain itu, Virgin Coconut Oil memiliki kandungan senyawa fenolik membuat aktivitas antioksidan pada Virgin Coconut Oil juga tinggi membuat Virgin Coconut Oil memiliki efek sebagai tabir surya. Hal tersebut dikarenakan antioksidan dalam Virgin Coconut Oil dapat mengurangi tekanan oksidatif (tekanan akibat tingkat oksigen reaktif intermediate (reactive oxygen intermediate/ROI)) yang toksik lebih besar dari pertahanan antioksidan dalam sel tubuh) yang disebabkan oleh adanya paparan sinar ultraviolet, seajaib itu ya kandungan Virgin Coconut Oil.
Tak hanya itu, FINECO Virgin Coconut Oil dari Dehealth Supplies memiliki kadar SPF sebesar 13 yang berpotensi sebagai tabir surya yang efektif untuk melindungi kulit kamu. Namun karena FINECO Virgin Coconut Oil merupakan minyak kelapa alami yang kadar SPF-nya tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan chemical sunscreen yang dijual di luaran sana. Oleh karena itu, perlu dilakukan re-apply sunscreen untuk perlindungan kulit yang lebih maksimal.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
WA : 08113692868
IG : @Dehealth_Supplies
Source:
Hernanto, M., Suswardana, Saraswati, P.D.A. dan Radiono, S., 2008, Virgin Coconut Oil Protection Against UV BInduced Erithema and Pigmentation, BIKKK (Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin), Desember 2008, 3, 20, 208-211.
Jacoeb, T.N.A., Siswati, A.S., Budiyanto, A., Triwahyudi, D., Sirait, S.A.P., Mawardi, P., Budianti, W.K., Dwiyana, R.F., Widasmara, D., Maria, R. and Tanojo, H., 2020. Pengaruh Sinar Ultra Violet Terhadap Kesehatan Kajian Terhadap Berjemur (Sun Exposures). Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin Indonesia (PERDOSKI), pp.1-15.
Kaur, C.D. and Saraf, S., 2010. In vitro sun protection factor determination of herbal oils used in cosmetics. Pharmacognosy research, 2(1), p.22.
Villarino, B. J., Dy, L. M. dan Lizada, C. C., 2007, Descriptive Sensory Evaluation of Virgin Coconut Oil and Refined, Bleached and Deoderized Coconut Oil, LTW-Food Sci. Technol., 40, 193-199.