Virgin Coconut Oil memang sudah terkenal secara luas dan digunakan sebagai minyak yang sehat dan bermanfaat. VCO mengandung asam lemak rantai yang mengandung 45-50% asam laurat, zat antimikroba dan anti inflamasi yang kuat. Komposisi Virgin Coconut Oil seperti kaprilat, asam kaproat, asam kaprat, asam laurat dan glyceryl monolaurat. Glyceryl monolaurate atau monolaurin merupakan antivirus yang mampu melawan berbagai virus dan meningkatkan sistem imun tubuh. Mekanisme peran gliseril guaiakolat terkait fungsinya sebagai antivirus antara lain mengendalikan sistem sitokin proinflamasi, mengaktifkan leukosit, menghancurkan membran, serta menghambat proses pematangan dan replikasi virus. Adanya sifat antimikroba tersebut membuat Virgin Coconut Oil memiliki potensi untuk mencegah Tuberculosis.
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Beberapa spesies bakteri tersebut antara lain MTBC (mycobacterium tuberculosis complex) yang terdiri dari Mycobacterium tuberkulosis (Mtb), penyebab umum Tuberkulosis pada manusia. Penyakit ini terutama mempengaruhi sistem pernapasan manusia dan dapat menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Meskipun telah ada pengobatan konvensional untuk Tuberkulosis, munculnya bakteri tahan obat telah menjadi tantangan besar dalam upaya pengendalian penyakit ini. Sebagai respons terhadap perkembangan ini, penelitian mengenai penggunaan alternatif yang lebih alami dan berpotensi seperti Virgin Coconut Oil (VCO) yang mampu menurunkan jumlah koloni Mycobacterium tuberkulosis 46-100% dalam pengobatan Tuberkulosis telah menjadi sorotan.
Virgin Coconut Oil adalah minyak kelapa murni yang diekstrak dari daging kelapa segar tanpa melalui proses pengolahan yang panjang. Minyak ini dikenal mengandung Medium Chain Triglycerides (MCTs), terutama asam laurat, yang memiliki sifat antimikroba. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa VCO dapat memiliki potensi dalam mengatasi Tuberkulosis. Berikut adalah beberapa temuan penting yang mendukung potensi VCO dalam pengobatan Tuberkulosis:
1. Efek Antimikroba
Asam laurat dalam VCO telah terbukti memiliki aktivitas antimikroba yang kuat. Studi in vitro telah menunjukkan bahwa asam laurat dapat membantu menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab Tuberkulosis.
2. Sifat Antiinflamasi
VCO juga memiliki sifat anti inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi Tuberkulosis. Ini dapat membantu mengurangi gejala Tuberkulosis seperti batuk berdarah dan demam.
3. Stimulasi Kekebalan Tubuh
Beberapa penelitian menyatakan bahwa VCO dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ini dapat membantu tubuh dalam melawan infeksi Tuberkulosis dengan lebih efektif.
4. Kemampuan Meningkatkan Penyerapan Obat Tuberkulosis
VCO dapat membantu meningkatkan penyerapan obat Tuberkulosis dalam tubuh, sehingga memungkinkan pengurangan dosis obat yang diperlukan dan mengurangi risiko efek samping obat.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki Tuberkulosis dan ingin mencoba VCO sebagai bagian dari pengobatan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. VCO tidak boleh menggantikan pengobatan Tuberkulosis yang telah diresepkan oleh dokter. Namun, dalam beberapa kasus, VCO dapat digunakan sebagai suplemen diet dengan persetujuan dokter.
Virgin coconut oil menunjukkan potensi dalam pengobatan tuberkulosis karena sifat antimikrobanya, dukungan terhadap sistem kekebalan tubuh dan nutrisi yang kaya. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan VCO harus selalu dibicarakan dengan dokter yang merawat pasien Tuberkulosis, dan tidak boleh menggantikan pengobatan Tuberkulosis yang telah diresepkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami peran VCO dalam pengobatan Tuberkulosis. Meskipun penelitian awal menunjukkan potensi positif dari VCO dalam pengobatan Tuberkulosis, penting untuk diingat bahwa ini masih dalam tahap eksperimental. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih lanjut mekanisme kerja VCO dan efektivitasnya dalam pengobatan Tuberkulosis.
Selain itu, penggunaan VCO sebagai tambahan atau pengobatan pendukung harus selalu dikonsultasikan dengan profesional medis. Pengobatan Tuberkulosis yang efektif masih tergantung pada obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, dan VCO tidak boleh dianggap sebagai pengganti obat Tuberkulosis yang disetujui. Dalam menghadapi ancaman Tuberkulosis yang terus berlanjut, penelitian tentang potensi penggunaan Virgin Coconut Oil dan produk alami lainnya dalam pengobatan Tuberkulosis adalah langkah yang menjanjikan. Namun, upaya ini harus terus diikuti dengan penelitian lebih lanjut dan pengawasan medis yang ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
WA : 08113692868
IG : @Dehealth_Supplies
Source:
Adeyemi, W.J., Olayaki, L.A., Abdussalam, T.A., Toriola, A.P., Olowu, A.B., Yakub, A.J. and Raji, A.O., 2020. Investigation of the effects of dietary modification in experimental obesity: low dose of virgin coconut oil has a potent therapeutic value. Biomedicine & Pharmacotherapy, 126, p.110110.
Ahmad, Z., Hasham, R., Nor, N.A. and Sarmidi, M.R., 2015. Physico-chemical and antioxidant analysis of virgin coconut oil using West African tall variety. Journal of advanced research in materials science, 13(1), pp.1-10.
Brosch, R., Gordon, S.V., Marmiesse, M., Brodin, P., Buchrieser, C., Eiglmeier, K., Garnier, T., Gutierrez, C., Hewinson, G., Kremer, K. and Parsons, L.M., 2002. A new evolutionary scenario for the Mycobacterium tuberculosis complex. Proceedings of the national academy of Sciences, 99(6), pp.3684-3689.
Dalmacion, G.V., Ortega, A.R., Pena, I.G. and Ang, C.F., 2012. Preliminary study on the In-Vitro Susceptibility of Mycobacterium tuberculosis Isolates to Virgin Coconut Oil. Functional Foods in Health and Disease, 2(8), pp.290-299.
Dalmacion, G.V., Ortega, A.R., Pena, I.G. and Ang, C.F., 2012. Preliminary study on the In-Vitro Susceptibility of Mycobacterium tuberculosis Isolates to Virgin Coconut Oil. Functional Foods in Health and Disease, 2(8), pp.290-299.
Delogu, G., Sali, M. and Fadda, G., 2013. The biology of mycobacterium tuberculosis infection. Mediterranean journal of hematology and infectious diseases, 5(1).
Djannah, F., Massi, M.N., Hatta, M., Bukhari, A., Handayani, I., Faruk, M. and Rahaju, A.S., 2022. Virgin coconut oil and tuberculosis: A mini-review. Pharmacognosy Journal, 14(2).
Flanagan, J.L., Khandekar, N., Zhu, H., Watanabe, K., Markoulli, M., Flanagan, J.T. and Papas, E., 2016. Glycerol monolaurate inhibits lipase production by clinical ocular isolates without affecting bacterial cell viability. Investigative Ophthalmology & Visual Science, 57(2), pp.544-550.
Lopes, L.Q., Santos, C.G., de Almeida Vaucher, R., Gende, L., Raffin, R.P. and Santos, R.C., 2016. Evaluation of antimicrobial activity of glycerol monolaurate nanocapsules against American foulbrood disease agent and toxicity on bees. Microbial pathogenesis, 97, pp.183-188.
Marpaung, M.P. and Prasetyo, D., 2021. Effect of virgin coconut oil (VCO) on the physical stability of sweet potato leaf extract (Ipomoea batatas (L.) Lam) creams and antibacterial activity test against Staphylococcus aureus ATCC 25923. Pharmaciana, 11(1), p.109.
Muniyan, R. and Gurunathan, J., 2016. Lauric acid and myristic acid from Allium sativum inhibit the growth of Mycobacterium tuberculosis H37Ra: in silico analysis reveals possible binding to protein kinase B. Pharmaceutical Biology, 54(12), pp.2814-2821.
Ng, Y.J., Tham, P.E., Khoo, K.S., Cheng, C.K., Chew, K.W. and Show, P.L., 2021. A comprehensive review on the techniques for coconut oil extraction and its application. Bioprocess and biosystems engineering, 44(9), pp.1807-1818.
Subroto, E. and Indiarto, R., 2020. Bioactive monolaurin as an antimicrobial and its potential to improve the immune system and against COVID-19: A review. Food Res, 4(6), pp.2355-2365.