Diet ketogenik (keto) adalah diet makan yang rendah karbohidrat, tinggi lemak, dan cukup protein yang bertujuan mengubah metabolisme tubuh menjadi keadaan ketosis. Selama ketosis, tubuh menggunakan lemak sebagai sumber utama energi daripada karbohidrat. Dalam konteks ini, minyak kelapa murni (virgin coconut oil atau VCO) telah menarik perhatian sebagai sumber lemak yang potensial dalam diet keto. Virgin Coconut Oil (VCO) sering dipilih dalam diet keto karena kandungan asam lemak rantai sedang (medium-chain triglycerides/MCTs) yang tinggi di dalamnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa VCO dipilih dalam diet keto:
1. Sumber Lemak Sehat
VCO mengandung sejumlah besar asam lemak rantai sedang (medium-chain triglycerides/MCTs), terutama asam laurat. MCTs dapat dengan cepat dipecah dan dikonversi menjadi keton yang bisa digunakan sebagai sumber energi selama ketosis.
2. Mempercepat Proses Ketosis
Konsumsi VCO dapat membantu mempercepat proses masuk ke dalam ketosis karena MCTs langsung menuju hati dan diubah menjadi keton tanpa melewati langkah-langkah kompleks seperti lemak lainnya. MCTs dalam VCO memiliki struktur kimia yang memungkinkan mereka cepat dipecah dan diubah menjadi keton oleh hati. Keton adalah molekul yang dihasilkan saat tubuh berada dalam keadaan ketosis, di mana lemak digunakan sebagai sumber utama energi. Dalam diet keto, tujuan utamanya adalah mencapai dan mempertahankan ketosis, dan MCTs dari VCO dapat membantu mempercepat proses ini.
3. Peningkatan Metabolisme
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi MCTs dalam VCO dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh yang pada gilirannya dapat mendukung penurunan berat badan dalam diet keto. Ini berarti tubuh mungkin membakar kalori lebih efisien yang dapat mendukung penurunan berat badan dalam diet keto. Adapun keton yang dihasilkan dari MCTs dapat diangkut melalui darah ke otak dan jaringan lain untuk digunakan sebagai sumber energi. Ini berbeda dengan lemak lain yang lebih lama prosesnya untuk diubah menjadi energi yang dapat digunakan.
4. Nafsu Makan Terkendali
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa MCTs dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama, membantu mengurangi nafsu makan berlebihan. Ini dapat menjadi keuntungan dalam diet keto dimana asupan kalori perlu dikendalikan.
Peru dicatat ! Kamu juga wajib mempertimbangkan penggunaan VCO dalam Diet Keto ya! Ini dia yang perlu kamu perhatikan agar diet keto yang kamu jalani dapat optimal:
1. Jumlah Konsumsi
Meskipun VCO dapat bermanfaat dalam diet keto, konsumsinya tetap harus diperhatikan. Kandungan kalori dalam lemak masih tinggi, dan asupan kalori keseluruhan harus sesuai dengan tujuan penurunan berat badan.
2. Kombinasi dengan Diet Seimbang
Diet keto yang sukses membutuhkan seimbang nutrisi, termasuk protein dan serat. VCO sebaiknya digunakan sebagai bagian dari rencana makan yang mencakup berbagai sumber nutrisi.
3. Respon Tubuh Berbeda
Respons tubuh terhadap diet keto dan VCO dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin merasa lebih enak makan VCO dan meresponsnya dengan baik, sedangkan yang lain mungkin mengalami gangguan pencernaan atau masalah lain.
Virgin Coconut Oil (VCO) memang dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam diet ketogenik karena mengandung MCTs yang dapat mendukung proses ketosis, peningkatan metabolisme, dan pengendalian nafsu makan. Penting untuk menggunakannya dengan bijak, mengingat kandungan kalorinya yang tinggi dan untuk memastikan bahwa diet keseluruhan tetap seimbang dan sesuai dengan kebutuhan individu. Namun tak kalah pentingnya, kamu perlu memilih Virgin Coconut Oil yang murni dan berkualitas.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
WA : 08113692868
IG : @Dehealth_Supplies
Source:
Norgren, J., Sindi, S., Sandebring-Matton, A., Kåreholt, I., Daniilidou, M., Akenine, U., Nordin, K., Rosenborg, S., Ngandu, T. and Kivipelto, M., 2020. Ketosis after intake of coconut oil and caprylic acid—with and without glucose: a cross-over study in healthy older adults. Frontiers in Nutrition, p.40.
Silalahi, J. and Silalahi, Y.C., 2022. Virgin Coconut Oil in Ketogenic Diet. Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research (IDJPCR) Vol, 5(1), pp.36-46.