Sindrom Usus Bocor? Terdengar ngeri ya kalau bayangin usus bocor sampai berdarah menetes-netes. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah sindrom usus bocor sebenarnya lebih dikaitkan dengan kondisi dinding usus kita yang memiliki masalah dengan permeabilitas sehingga mikroorganisme tak kasat mata seperti bakteri jahat dan racun dengan mudahya masuk ke dalam usus termasuk ke aliran darah kita yang berdampak pada peradangan (inflamasi) pada usus.
Banyak dokter dan profesional kesehatan tidak mengenali sindrom usus bocor sebagai kondisi yang dapat didiagnosis. Namun, bukti ilmiah saat ini menunjukkan usus bocor dapat berkontribusi pada berbagai kondisi medis. Seperti yang kita tahu usus secara tidak langsung memiliki koneksi dengan otak. Sebuah studi menunjukkan bahwa usus bocor dapat berpengaruh pada kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, bahkan dapat mengarah menjadi obesitas dan diabetes, radang sendi, dan sindrom kelelahan kronis.
Penyebab:
Stress
Ketidakseimbangan mikrobiota pada usus (dysbiosis)
Konsumsi alkohol
Makanan mengandung gluten.
Begadang / insomnia.
Gejala:
Diare kronis, sembelit, atau kembung
Kekurangan gizi
Kelelahan
Sakit kepala
Kebingungan
Kesulitan berkonsentrasi
Masalah kulit, seperti jerawat, ruam, atau eksim
Nyeri sendi
Penyakit yang timbul atau diperburuk karena usus yang bocor:
Penyakit autoimun
Radang usus
Penyakit celiac
Hepatitis autoimun
Diabetes tipe 1
Lupus
Tips untuk mencegah gangguan sindrom usus bocor:
1. Menghindari tambahan gula dan pemanis buatan
Terlalu makan banyak makan manis dapat mendorong pertumbuhan jenis bakteri jahat pada usus. Bahkan dengan mengonsumsi makanan olahan dan tambahan gula dapat menghilangkan bakteri baik dalam usus sehingga terjadi ketidakseimbangan mikrobiota yang ada dalam usus dan berdampak rusaknya usus atau yang lebih parah dapat memicu jenis kanker tertentu.
2. Berolahraga secara teratur
Olahraga rutin bisa meningkatkan kesehatan usus. Hal ini dibuktikan dengan studi tahun 2018 yang menunjukkan bahwa orang yang berolahraga rutin selama 6 minggu dengan memulai 30 menit jalan cepat hingga satu jam kelas berputar tiga kali per minggu memiliki kesehatan usus yang membaik, peradangan usus berkurang hingga control gula darah yang membaik dibandingkan dengan orang yang tidak berolahraga.
3. Tidur yang cukup
Ketika kondisi kita kurang tidur akan membuat hormon kita tidak seimbang salah satunya hormon stres/kortisol kita dapat meningkat yang justru akan menyebabkan masalah permeabilitas usus.
4. Berhenti merokok
Merokok berkontribusi pada banyak gangguan umum pada sistem pencernaan, seperti mulas dan penyakit refluks gastroesofageal (GERD), tukak lambung, dan beberapa penyakit hati. Merokok meningkatkan risiko penyakit Crohn, polip usus besar, dan pankreatitis, dan dapat meningkatkan risiko batu empedu.
5. Mengurangi makanan mengandung gluten
Gluten menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan pada individu dengan intoleransi atau sensitivitas. Penelitian menunjukkan gluten dapat meningkatkan permeabilitas usus, juga dikenal sebagai usus bocor, pada orang dengan penyakit celiac dan kemungkinan Irritable bowel syndrome (IBS) atau biasa dikenal sebagai Sindrom Iritasi Usus Besar.
6. Makan lebih banyak probiotik
Probiotik sering disebut bakteri "baik" yang bisa bantu menjaga kesehatan usus kamu. Kamu juga dengan mudahnya menemukan probiotik dalam beberapa makanan salah satunya cuka apel. Dehealth Vinega Cuka mengandung “mother” yang kaya akan probiotik “bakteri baik” yang bantu menjaga kesehatan lapisan usus kamu dengan mencegah pertumbuhan berlebih dari bakteri jahat di usus. Dehealth Vinega Cuka terdiri dari cuka apel, cuka nanas dan cuka lemon terbuat dari proses fermentasi buah asli dengan mengunggulkan proses secara alami, tanpa proses penyaringan, tanpa proses pemanasan yang dapat mempertahankan khasiat cuka dan tidak mematikan bakteri baik di dalamnya. Dehealth Vinega Cuka, solusi terbaik cegah sindrom usus bocor sejak dini!
Temukan Dehealth Vinega Cuka Apel, Lemon dan Nanas terbaik di Indonesia disini !
Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
WA : 08113692868
IG : @Dehealth_Supplies
Source :
Allen, J.M., Mailing, L.J., Niemiro, G.M., Moore, R., Cook, M.D., White, B.A., Holscher, H.D. and Woods, J.A., 2018. Exercise alters gut microbiota composition and function in lean and obese humans. Med Sci Sports Exerc, 50(4), pp.747-57.
Clapp, M., Aurora, N., Herrera, L., Bhatia, M., Wilen, E. and Wakefield, S., 2017. Gut microbiota’s effect on mental health: The gut-brain axis. Clinics and practice, 7(4), p.987.
Mu, Q., Kirby, J., Reilly, C.M. and Luo, X.M., 2017. Leaky gut as a danger signal for autoimmune diseases. Frontiers in immunology, p.598.
Obrenovich, M.E., 2018. Leaky gut, leaky brain?. Microorganisms, 6(4), p.107.