Tiada guru yang lebih hebat dari pengalaman pribadi. Di tahun 2005, kami sekeluarga sangat terpukul ketika mendengar kabar bahwa ayah divonis penyakit kanker.  Perjalanan tidak semulus yang kita duga karena ternyata kanker yang diderita oleh ayah merupakan kanker yang tergolong ganas. Sakitnya salah satu anggota keluarga ternyata berimbas begitu besar terhadap kehidupan anggota yang lain. Kita semua begitu rapuh dan ketika senyum yang tersirat menjadi senyum palsu dan hanya menjadi topeng agar yang lain tetap kuat.

Segala upaya kita lakukan agar ayah bisa sembuh. Dari mencoba metode kemoteraphi, pengobatan traditional dan lain-lainnya. Biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit sehingga keluarga harus menjual asset dan melakukan pinjaman demi pengobatan ayah. Kami bangkrut saat itu. Tapi itu semua terasa tiada berarti karena prinsip kami uang bisa dicari lagi  dan dengan harapan ayah akan sembuh. Kami semua mencari tahu tentang kesehatan dan apa lagi yang harus kita coba untuk menyembuhkan ayah . karena melihat ayah kesakitan itu sangat mengiris hati kita. Dosis obat penahan sakit semakin lama semakin  tinggi tetapi kanker juga tidak kunjung bisa dijinakkan. Kanker akhirnya menyebar sudah kemana- mana dan terakhir beliau  harus tidur berbulan bulan dengan kondisi duduk. Uang habis, beliau akhirnya juga menghembuskan nafas terakhir.

Sampe saat ini trauma masih menghantui, kami masih mencari tahu penyebab sakitnya ayah karena hati masih belum bisa menerima karena keluarga kita tidak ada yang merokok ataupun minum minuman keras. Setelah banyak membaca dan mencari tahu, akhirnya kita menyadari bahwa  sakitnya ayah sangat berhubungan dengan pola hidupnya. Ternyata semasa hidupnya pola makan dan pola hidup ayah sangat buruk.

Dari saat itu kami mengubah pola hidup kami,karena kami semua ga mau hal yang sama terulang kembali . kami  menghindari makan- makananan yang tidak sehat. Kami juga tidak mau orang lain merasakan hal yang sama karena pengalaman itu benar- benar adalah pengalaman yang sangat pahit.  Ketika kami mengubah pola hidup kami, satu persatu penyakit keluarga kami terselesaikan. Dari asma, mimisan , sakit maag, asam urat kolestrol dan masih banyak lagi satu persatu hilang. Kami merasa bersyukur karena kami bisa bangkit kembali. Karena kami sudah mengalaminya sendiri. Timbul keinginan untuk membantu dan menyadarkan orang lain untuk menjalani pola hidup yang sama.

Dari pengalaman pribadi inilah yang menjadi asal muasal terbentuknya Dehealth Supplies.  Perusahaan yang kita mulai dari nol yang hanya berawal dari keinginan yang kuat dalam membantu orang lain menjalani kehidupan yang lebih baik. Semua #KARENAAKUPEDULI .

Salam sehat,
HARU KINDO